PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TUGAS 1
Pentingnya Pendidikan Demokrasi Bagi Terlaksananya
Nilai-Nilai Demokrasi Di Indonesia
Indonesia adalah Negara yang menganut system demokrasi, yang bebas
mengeluarkan pendapatnya untuk kemajuan Negara ini. Demokrasi adalah gabungan
dari dua kata yaitu demos dan kratos yang diambil dari bahasa
Yunani, demos berarti rakyat
dan kratos berarti
pemerintahan. Jadi demokrasi dapat diartikan sebagai suatu pemerintahan dimana
rakyat memegang suatu peranan yang sangat menentukan.
Nilai demokrasi sangat penting untuk kemajuan bangsa ini, karena dengan
tertanamnya nilai demokrasi dalam diri kita, dengan sendirinya kita akan
memiliki rasa persatuan dan kesatuan untuk mempertahankan Negara ini. Mengenai
hal itu, seharusnya pendidikan demokrasi harus diajarkan kepada generasi muda
sedini mungkin.
Namun pada kenyataannya, masa sekarang banyak yang belum menyadari arti
penting dari nilai demokrasi. Banyak warga Negara yang bertindak seenaknya, tak
memikirkan hak dan kewajiban diri sendiri ataupun orang lain. Jika sudah begitu
tidak akan ada rasa persatuan dan saling menghargai terhadap sesama. Hal itu
akan berdampak buruk kepada kelangsungan kedamaian di Negara ini.
Dari tingkat sekolah dasar kita seharusnya lebih diajarkan tentang
pentingnya nilai demokrasi untuk diri sendiri dan untuk Negara ini. Kalau dari
kecil kita telah menyadari betapa pentingnya arti demokrasi bagi suatu bangsa,
maka masa depan pun akan diperkuat oleh generasi muda yang siap memperjuangkan
Negara ini dengan sepenuh hati tanpa mengharapkan imbalan apapun.
Asumsi tentang pendidikan sebagai sarana dan instrumen untuk mengalihkan
ilmu pengetahuan bukan hanya telah mereduksi makna hakiki dan fungsi
pendidikan, tetapi juga menyepelekan warga didik dan arah ke depan.Pendidikan
sejatinya adalah untuk membangun dan mengembangkan potensi manusia agar
memiliki karakter, integritas, dan kompetensi yang bermakna dalam kehidupan.
Namun yang terjadi selama ini pendidikan masih terjebak pada pandangan dan
praktek yang tidak membangun ruang pembelajaran yang bisa memperkaya
nilai-nilai kemanusiaan, keluhuran, kejujuran, dan keadaban. Dengan demikian,
sistem dan praktek pendidikan di negeri kita untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa gagal dalam membangun karakter bangsa dan kemuliaan hidup.
Membangun pribadi yang demokratis merupakan salah satu fungsi pendidikan
nasional seperti yang tercantum dalam pasal 3 UU Nomor 20/2003 tentang
Sisdiknas. Di tengah-tengah gencarnya tuntutan dan suara untuk membangun
Indonesia baru yang lebih demokratis di bawah pemerintahan yang bersih,
berwibawa dan reformatif justru banyak politisi yang berkarakter
oportunis, arogan dan mau menang sendiri, yang sangat bertentangan dengan
prinsip-prinsip demokrasi yang mengembangkan nilai kebebasan, kesamaan,
persaudaraan, kejujuran, dan keadilan. Padahal harus diakui, mereka memiliki
kualifikasi pendidikan formal yang tinggi. Fenomena ini tentu sangat menarik
untuk disimak, sebab ada kecenderungan asumsi, tinggi-rendahnya tingkat
pendidikan kurang memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tumbuhnya iklim
demokrasi yang sehat.
Secara prinsip demokrasi tercipta karena adanya saling menghormati dan
menghargai satu sama lain. Keadaan ini menciptakan suasana kesetaraan tanpa
sekat-sekat kesukuan, agama, derajat atau status ekonomi. Dengan demikian
manusia mempunyai ruang untuk mengekspresikan diri secara bertanggung jawab.
Situasi seperti inilah yang seharusnya dibangun dalam dunia pendidikan, anak
diajak untuk mengembangkan potensi diri.
Seperti sebuah negara, sekolah juga merupakan suatu organisasi, layaknya
masyarakat mini yang memiliki warga dan peraturan. Sekolah merupakan sebuah
organisasi, yakni unit sosial yang sengaja dibentuk oleh beberapa orang yang
satu sama lain berkoordinasi dalam melaksanakan tujuannya untuk mencapai tujuan
bersama. Tujuannya yaitu mendidik anak-anak dan mengantarkan mereka menuju fase
kedewasaan, agar mereka mandiri baik secara psikologis, biologis, maupun
sosial. Dalam pendidikan demokrasi menekankan pada pengembangan ketrampilan
intelektual, ketrampilan pribadi dan sosial. Dalam dunia pendidikan haruslah
ada tuntutan kepada sekolah untuk mentransfer pengajaran yang bersifat akademis
ke dalam realitas kehidupan yang luas di masyarakat.
Demokrasi di sekolah dapat diartikan sebagai pelaksanaan seluruh kegiatan
di sekolah yang sesuai dengan nilai-nilai demokrasi. Mekanisme berdemokrasi
dalam politik tidak sepenuhnya sesuai dengan mekanisme dalam kepemimpinan
lembaga pendidikan, namun secara substantif, sekolah demokratis adalah membawa
semangat demokrasi tersebut dalam perencanaan, pengelolaan dan evaluasi
penyelenggaraan pendidikan di sekolah sesuai dengan nilai-nilai Demokrasi
Pancasila.
Jika dari sekolah sudah mengerti nilai demokrasi, maka pada tingkat lebih
tinggi atau jenjang universitas akan diterapkan oleh generasi. Walaupun pada
kenyataannya banyak generasi muda yang masih belum menyadari arti pentingnya
demokrasi. Banyak dari mereka masih
mementingkan diri sendiri tanpa peduli sesamanya. Jika sudah begitu tidak aka
nada nilai-nilai demokrasi dalam diri mereka.
Selain dari sekolah atau universitas, kita juga harus menerapkan
nilai-nilai demokrasi dalam kehidupan sehari-hari. Kita harus menanamkan rasa
tanggung jawab kepada diri sendiri dan untuk kelangsungan kedamaian Negara ini.
Kita juga harus peduli keadaan dalam Negara ini dari pemimpin, pejabat, maupun
dalam sesama manusia. Jika salah satunya melakukan kesalahan harus diingatkan
tak memandang harta dan jabatan.
Berbicara dalam menerapkan nilai demokarasi dalam kehidupan sehari-sehari,
banyak yang masih acuh tak acuh terhadap sesama. Masih banyak yang ingin menang
sendiri tanpa memikirkan akibat kedepannya. Cukup sulit untuk merubah itu semua
kecuali timbul kesadaran dari dalam diri sendiri untuk merubahnya. Untuk itu
diperlukan adanya pendidikan demokrasi dalam masa-masa menempuh pendidikan.
Sudah jelas tentang pentingnya nilai demokrasi yang harus diajarkan pada
masa pendidikan sesorang, agar tertanam dalam dirinya sifat-sifat yang tidak
mementingkan diri sendiri tetapi lebih mendahulukan kepentingan bersama. Kalau
sudah tercipta hal yang demikian bisa dibayangkan betapa damai dan tenteramnya
Negara ini. Negara akan dipenuhi oleh rasa saling menghargai dan menghormati,
dan tak ada rasa saling ingin menjatuhkan untuk mendapatkan sesuatu.
Sumber :
http://fairuzikap.blogspot.co.id/2015/05/tugas-softskill-3-pendidikan.html
Komentar
Posting Komentar