ILMU SOSIAL DASAR TUGAS 3
MASYARAKAT PERKOTAAN DAN PEDESAAN
PENGERTIAN MASYARAKAT
Masyarakat
dapat mempunyai arti yang luas dan sempit. Dalam arti luas masyarakat adalah
ekseluruhan hubungan-hubungan dalam hidup bersama dan tidak dibatasi oleh lingkungan,
bangsa dan sebagainya. Atau dengan kata lain kebulatan dari semua perhubungan
dalam hidup bermasyarakat. Dalam arti sempit masyarakat adalah sekelompok
manusia yang dibatasi oleh aspek-aspek tertentu, misalnya territorial, bangsa,
golongan dan sebagainya.
Syarat-syarat Menjadi Masyarakat :
1.
Harus ada pengumpulan manusia, dan
harus banyak, bukan pengumpulan binatang
2.
Telah bertempat tinggal dalam waktu
yang lama disuatu daerah tertentu
3.
Adanya aturan-aturan atau
undang-undang yang mengatur mereka untuk menuju pada kepentingan dan tujuan
bersama.
PENGERTIAN MASYARAKAT
PERKOTAAN
Masyarakat
perkotaan sering disebut urban community.
Pengertian masyarakat kota lebih ditekankan pada sifat kehidupannya serta
ciri-ciri kehidupannya yang berbeda dengan masyarakat pedesaan.
Pengertian masyarakat perkotaan
menurut para ahli :
1.
Wirth
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
Kota adalah suatu pemilihan yang cukup besar, padat dan permanen, dihuni oleh orang-orang yang heterogen kedudukan sosialnya.
2.
Max Weber
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
Kota menurutnya, apabila penghuni setempatnya dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
3.
Dwigth Sanderson
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Kota ialah tempat yang berpenduduk sepuluh ribu orang atau lebih.
Dari beberapa pendapat secara umum dapat dikatakan mempunyani ciri-ciri mendasar yang sama. Pengertian kota dapat dikenakan pada daerah atau lingkungan komunitas tertentu dengan tingkatan dalam struktur pemerintahan.
Ciri-ciri Masyarakat Perkotaan
Ada beberapa ciri yang menonjol pada
masyarakat kota yaitu :
1.
Kehidupan keagamaan berkurang bila
dibandingkan dengan kehidupan keagamaan di desa
2.
Orang kota pada umumnya dapat
mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Yang penting
disini adalah manusia perorangan atau individu
3.
Pembagian kerja di antra warga-warga
kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk
mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga
desa
5.
Interaksi yang terjai lebih banyak
terjadi berdasarkan pada factor kepentingan daripaa factor pribadi
6.
Pembagian waktu yang lebih teliti
dan sangat penting, untuk dapat mengejar kebutuhan individu
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak
dengan nyata di kota-kota, sebab kota biasanya terbuka dalam menerima pengaruh
dari luar.
Tipe Masyarakat
Dipandang
dari cara terbentuknya, masyarakat dapat dibagi dalam :
1.
Masyarakat paksaan, misalnya Negara,
masyarakat tawanan, dan lain-lain
2.
Masyarakat merdeka, yagn terbagi
dalam :
a.
Masyarakat Nature, yaitu masyarakat
yang terjadi dengan sendirinya, seperti gerombolan, suku, yang bertalian dengan
hubungan darah atau keturunan
- Masyarakat Kultur, yaitu masyarakat yang terjadi karena kepentingan keduniaan atau kepercayaan, misalnya koperasi, kongsi perekonomian, gereja dan sabagainya
PERBEDAAN MASYARAKAT PEDESAAN DAN
PERKOTAAN
- Lingkungan Umum dan Orientasi Terhadap Alam, Masyarakat perdesaan berhubungan kuat dengan alam, karena lokasi geografisnyadi daerah desa. Penduduk yang tinggal di desa akan banyak ditentukan oleh kepercayaan dan hukum alam. Berbeda dengan penduduk yang tinggal di kota yang kehidupannya “bebas” dari realitas alam.
- Pekerjaan atau Mata Pencaharian, Pada umumnya mata pencaharian di dearah perdesaan adalah bertani tapi tak sedikit juga yg bermata pencaharian berdagang, sebab beberapa daerah pertanian tidak lepas dari kegiatan usaha.
- Ukuran Komunitas, Komunitas perdesaan biasanya lebih kecil dari komunitas perkotaan.
- Kepadatan Penduduk, Penduduk desa kepadatannya lbih rendah bila dibandingkan dgn kepadatan penduduk kota,kepadatan penduduk suatu komunitas kenaikannya berhubungan dgn klasifikasi dari kota itu sendiri.
- Homogenitas dan Heterogenitas, Homogenitas atau persamaan ciri-ciri sosial dan psikologis, bahasa, kepercayaan, adat-istiadat, dan perilaku nampak pada masyarakat perdesa bila dibandingkan dengan masyarakat perkotaan. Di kota sebaliknya penduduknya heterogen, terdiri dari orang-orang dgn macam-macam perilaku, dan juga bahasa, penduduk di kota lebih heterogen.
- Diferensiasi Sosial, Keadaan heterogen dari penduduk kota berindikasi pentingnya derajat yg tinggi di dlm diferensiasi Sosial.
- Pelapisan Sosial, Kelas sosial di dalam masyarakat sering nampak dalam bentuk “piramida terbalik” yaitu kelas-kelas yg tinggi berada pada posisi atas piramida, kelas menengah ada diantara kedua tingkat kelas ekstrem dari masyarakat.
HUBUNGAN DESA DENGAN KOTA
Masyarakat pedesaan dan perkotaan
bukanlah dua komunitas yang terpisah sama sekali satu sama lain. Bahkan dalam keadaan
yang wajar di antara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat
ketergantungan, karena di antara mereka saling membutuhkan. Kota tergantung
pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti
beras, sayur¬mayur, daging dan ikan.Desa juga merupakan sumber tenaga kasar
bagi jenis¬jenis pekerjaan tertentu di kota, misalnya saja buruh bangunan dalam
proyek¬proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau
jembatan dan tukang becak. Mereka ini biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
Pada saat musim tanam mereka, sibuk bekerja di sawah. Bila pekerjaan di bidang
pertanian mulai menyurut, sementara menunggu masa panen mereka merantau ke kota
terdekat untuk melakukan pekerjaan apa saja yang tersedia.
Sebaliknya,
kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti
bahan-bahan pakaian, alat dan obat-obatan pembasmi hama pertanian, minyak
tanah, obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan alat transportasi. Kota juga
menyediakan tenaga-tenaga yang melayani bidang¬bidang jasa yang dibutuhkan oleh
orang desa tetapi tidak dapat dilakukannya sendiri, misalnya saja tenaga-tenaga
di bidang medis atau kesehatan, montir¬montir, elektronika dan alat
transportasi serta tenaga yang mampu memberikan bimbingan dalam upaya
peningkatan hasil budi daya pertanian, peternakan ataupun perikanan darat.
ASPEK POSITIF DAN ASPEK NEGATIF
1.
Aspek
positif interaksi desa-kota
a.
Pengetahuan penduduk desa meningkat.
b.
Pengeeeetahuan penduduk desa tentang
pertanian meningkat, karena adanya sistim tekhnologi
c.
Meningkatkan hubungan social ekonomi
desa dan kota karena kemudahan sarana transportasi.
d.
Adanya guru dari kota yang menjadi
penggerak pembangunan desa
2.
Aspek
negatif interaksi desa-kota
a.
Penetrasi kebudayaan kota ke desa
yang kurang sesuai dengan tradisi budaya desa
b.
Perluasan kota dan masuknya orang
berharta ke desa sehingga menggubah tata guna lahan desa
c.
Daya tarik kota dalam berbagai
bidang menyebabkan tenaga potensial di desa kurang.
d.
Muncul masalah baru (pengangguran,
tuna wisma,kejahatan,masalah pangan maupun lingkungan).
Unsur Lingkungan Perkotaan
Perkembangan
kota merupakan manifestasi dari pola-pola kehidupan sosial, ekonomi, kebudayaan
dan politik. Kesemuanya akan tercermin dalam komponen-komponen yang membentuk
stuktur kota tersebut. Secara umum dapat dikenal bahwa suatu lingkungan
perkotaan setidaknya
- Wisma : unsure ini merupakan bagian ruang kota yang dipergunakan untuk tempat berlindung terhadap alam sekelilingnya, serta untuk melangsungkan kegiatan-kegiatan sosial dalam keluarga. Unsure wisma ini menghadapkan
- Dapat mengembangkan daerah perumahan penduduk yang sesuai dengan pertambahan kebutuhan penduduk untu masa mendatang
- Demperbaiki keadaan lingkungan perumahan yang telah ada agar dapat mencapai standar mutu kehidpan yang layak, dan memberikan nilai-nilai lingkungan yang aman dan menyenangkan
- Karya : unsure ini merupakan syarat yang utama bagi eksistensi suatu kota, karena unsure ini merupakan jaminan bagi kehidupan bermasyarakat.
- Marga : unsure ini merupakan ruang perkotaan yang berfungsi untuk menyelenggarakan hubungan antara suatu tempat dengan tempat lainnya didalam kota, serta hubungan antara kota itu dengan kota lain atau daerah lainnya.
- Suka : unsure ini merupakan bagian dari ruang perkotaan untuk memenuhi kebutuhan penduduk akan fasilitas hiburan, rekreasi, pertamanan, kebudayaan dan kesenian
- Penyempurna : unsure ini merupakan bagian yang penting bagi suatu kota, tetapi belum secara tepat tercakup ke dalam keempat unsur termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, fasiltias keagamaan, perkuburan kota dan jaringan utilitas kota.
Fungsi Eksternal Kota:
1.
Pusat kegiatan politik dan
administrasi pemerintahan wilayah tertentu
2.
Pusat dan orientasi kehidupan social
budaya suatu wilayah lebih luas
3.
Pusat dan wadah kegiatan ekonomi
ekspor :
a.
Produksi barang dan jasa
b.
Terminal dan distribusi barang dan
jasa.
4.
Simpul komunikasi regional/global
5.
Satuan fisik-infrastruktural yang
terkail dengan arus regional/global.
PENGERTIAN DESA
Yang
dimaksud dengan desa menurut Sutardjo Kartodikusuma mengemukakan sebagai
berikut: Desa adalah suatu kesatuan hukum dimana bertempat tinggal suatu
masyarakat pemerintahan tersendiri.
Menurut Bintaro, desa merupakan
perwujudan atau kesatuan goegrafi ,sosial, ekonomi, politik dan kultur yang
terdapat ditempat itu (suatu daerah), dalam hubungan dan pengaruhnya secara
timbal balik dengan daerah lain.
Sedang menurut Paul H. Landis desa
adalah pendudunya kurang dari 2.500 jiwa. Dengan ciri ciri sebagai berikut :
a) mempunyai pergaulan hidup yang
saling kenal mengenal antara ribuan jiwa.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
b) Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukaan terhadap kebiasaan
c) Cara berusaha (ekonomi)adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam seperti : iklim, keadaan alam ,kekayaan alam, sedangkan pekerjaan yang bukan agraris adalah bersifat sambilan.
Ciri –ciri Masyarakat Desa
Dalam buku Sosiologi karangan Ruman
Sumadilaga seorang ahli Sosiologi “Talcot Parsons” menggambarkan masyarakat
desa sebagai masyarakat tradisional (Gemeinschaft) yang mebngenal ciri-ciri
sebagai berikut :
a.
Afektifitas ada hubungannya dengan
perasaan kasih sayang, cinta , kesetiaan dan kemesraan. Perwujudannya dalam
sikap dan perbuatan tolong menolong, menyatakan simpati terhadap musibah yang
diderita orang lain dan menolongnya tanpa pamrih.
b.
Orientasi kolektif sifat ini
merupakan konsekuensi dari Afektifitas, yaitu mereka mementingkan kebersamaan ,
tidak suka menonjolkan diri, tidak suka akan orang yang berbeda pendapat, intinya
semua harus memperlihatkan keseragaman persamaan.
c.
Partikularisme pada dasarnya adalah
semua hal yang ada hubungannya dengan keberlakuan khusus untuk suatu tempat
atau daerah tertentu. Perasaan subyektif, perasaan kebersamaan sesungguhnya
yang hanya berlaku untuk kelompok tertentu saja.(lawannya Universalisme)
d.
Askripsi yaitu berhubungan dengan
mutu atau sifat khusus yang tidak diperoleh berdasarkan suatu usaha yang tidak
disengaja, tetapi merupakan suatu keadaan yang sudah merupakan kebiasaan atau
keturunan.(lawanya prestasi).
e.
Kekabaran (diffuseness). Sesuatu
yang tidak jelas terutama dalam hubungan antara pribadi tanpa ketegasan yang
dinyatakan eksplisit. Masyarakat desa menggunakan bahasa tidak langsung, untuk
menunjukkan sesuatu. Dari uraian tersebut (pendapat Talcott Parson) dapat
terlihat pada desa-desa yang masih murni masyarakatnya tanpa pengaruh dari
luar.
SIFAT dan HAKIKAT MASYARAKAT
PEDESAAN
Masyarakat
pedesaan mempunyai sifat yang kaku tapi sangatlah ramah. Biasanya
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
adat dan kepercayaan masyarakat sekitar yang membuat masyarakat pedesaan masih kaku, tetapi asalkan tidak melanggar hukum adat dan kepercayaan maka masyarakat pedesaan adalah masyarakat yang ramah.
Pada hakikatnya masyarakat pedesaan adalah masyarakat pendukung seperti sebagai petani yang menyiapkan bahan pangan, sebagai PRT atau pekerjaan yang biasanya hanya bersifat pendukung tapi terlepas dari itu masyarakat pedesaan banyak juga yang sudah berpikir maju dan keluar dari hakikat itu.
Macam-macam Gejala Masyarakat Pedesaan
Masyarakat
pedesaan mengenal berbagai macam gejala sosial, khussunya hal ini merupakan
sebab-sebab bahwa di dalam masyarakat pedesaan penuh dengan
ketegangan-ketegangan social. Gejala- gejala social itu adalah :
1.
Konflik (
Pertengkaran )
Pertengkaran-Pertengkaran
yang terjadi biasanya berkisar pada masalah sehari-hari rumah tangga dan sering
menjalar ke luar ruamah tangga.
2.
Kontraversi
( Pertentangan )
Pertentangan
ini bisa disebabkan oleh peruibahan konsep-konsep kebudayaan (adat-istiadat),
psikologi atau dalam hubungannya dengan guna-guna ( black magic). Para ahli
hukum adat biasanya meninjau masalah kontraversi ini dari sudut kebiasaan
masyarakat.
3.
Kompetisi
( Persiapan )
Masyarakat
pedesaan adalah manusia pada biasanya yang antara lain mempunyai saingan dengan
manifestasi sebagai sifat ini. Oleh karena itu maka wujud persaingan itu bisa
positif dan bisa negative.
KEGIATAN PADA MASYARAKAT PEDESAAN
Masyarakat
pedesaan mempunyai penilaian yang tinggi terhadap mereka yang dapat bekerja
keras tanpa bentuan orang lain. Jadi jelas masyarakat pedesaan bukanlah
masyarakat yang senang diam-diam tanpa aktivitas, tanpa adanya suatu kegiatan
tetapi kenyataannya adalah sebaliknya.
pendapat saya : masyarakat
pedesaan lebih beranggapan bahwa di kota lebih banyak pekerjaan dan lebih mudah
mendapatkannya,karena inilah masyarakat pedesaan berbondong – bondong datang ke
Ibu kota untuk mencari pekerjaan dan akibatnya malah banyak pengangguran di Ibu
Kota. Dan ini juga yang membuat Ibu Kota menjadi semakin macat dan berbahaya
karena jumlah pengangguran semakin tinggi dan banyak orang yang ingin
mendapatka pekerjaan untuk kebutuhan hidup keluarganya.
SISTEM NILAI dan BUDAYA PETANI
INDONESIA
Nilai dan system nilai di desa dapat
diamati dalam kebiasaan, cara dan norma yang berlaku.
Budaya Petani Indonesia - Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup - Mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi bencana - Dalam menghadapi alam mereka cukup bekerja sama
Budaya Petani Indonesia - Mereka beranggapan bahwa orang bekerja itu untuk hidup - Mereka menganggap alam itu tidak menakutkan jika terjadi bencana - Dalam menghadapi alam mereka cukup bekerja sama
URBANISASI
Urbanisasi adalah perpindahan
penduduk dan desa ke kota atau dan kota kecil ke kota besar. Orang yang
melakukan urbanisasi disebut urban. Timbulnya perpindahan penduduk dan
desa ke kota disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor pendorong dari desa dan faktor penarik dari kota. Kota-kota di Indonesia
yang menjadi tujuan sebagian besar urbanisasi, yaitu Jakarta, Bandung,
Surabaya, Medan, dan Semarang. Proses urbanibasi dapat menyangkut dua aspek.
yaitu berubahnya masyarakat desa menjadi masyarakat kota dan perpindahan
penduduk dari desa ke kota. Urbanisasi adalah gejala sosial yang masih terus
berlangsung hingga saat ini.
SEBAB TERJADINYA URBANISASI
Penyebab urbanisasi atau perpindahan penduduk perdesaan ke perkotaan terjadi karena adanya daya tarik (pull factors) dari perkotaan dan daya dorong (push factors) dari perdesaan. Faktor Pendorong dari Desa:
- Terbatasnya kesempatan kerja atau lapangan kerja di desa.
- Tanah pertanian di desa banyak yang sudah tidak subur atau mengalami kekeringan.
- Kehidupan pedesaan lebih monoton (tetap/tidak berubah) daripada perkotaan.
- Fasilitas kehidupan kurang tersedia dan tidak memadai.
- Upah kerja di desa rendah.
- Timbulnya bencana desa, seperti banjir, gempa bumi, kemarau panjang, dan wabah penyakit.
Faktor Penarik dari Kota:
- Kesempatan kerja lebih banyak dibandingkan dengan di desa.
- Upah kerja tinggi.
- Tersedia beragam fasilitas kehidupan, seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, transportasi, rekreasi, dan pusat-pusat perbelanjaan.
- Kota sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
AKIBAT atau DAMPAK URBANISASI
Dampak positif urbanisasi bagi desa sebagai berikut:
- Meningkatnya kesejahteraan penduduk melalui kiriman uang dan hasil pekerjaan di kota.
- Mendorong pembangunan desa karena penduduk telah mengetahui kemajuan dikota.
- Bagi desa yang padat penduduknya, urbanisasi dapat mengurangi jumlah penduduk.
- Mengurangi jumlah pengangguran di pedesaan.
Dampak negatif urbanisasi bagi desa
sebagai berikut:
- Desa kekurangan tenaga kerja untuk mengolah pertanian.
- Perilaku yang tidak sesuai dengan norma setempat sering ditularkan dan kehidupan kota.
- Desa banyak kehilangan penduduk yang berkualitas.
Dampak
Urbanisasi bagi Kota terdiri dari dampak
positif dan dampak negatif.
Dampak
positif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
- Kota dapat memenuhi kebutuhan akan tenaga kerja.
- Semakin banyaknya sumber daya manusia yang berkualitas.
Dampak
negatif urbanisasi bagi kota sebagai berikut:
- Timbulnya pengangguran.
- Munculnya tunawisma dan gubuk-gubuk liar di tengah-tengah kota.
- Meningkatnya kemacetan lalu lintas.
- Meningkatnya kejahatan, pelacuran, perjudian, dan bentuk masalah sosial lainnya.
USAHA MENANGGULANGI URBANISASI
Melihat akibat sosial yang di
timbulkan urbanisasi sangat kompleks, maka untuk menanggulangi urbanisasi tidak
bisa dilakukan secara sektoral, tetapi harus lintas sektor yang
memerlukan perencanaan yang matang dalam waktu yang panjang.
Cara menanggulangi urbanisasi adalah dengan cara sebagai berikut :
Cara menanggulangi urbanisasi adalah dengan cara sebagai berikut :
1.
Lokal
jangka pendek
Lokal jangka pendek di bagi lagi menjadi 5 cara yaitu :
Lokal jangka pendek di bagi lagi menjadi 5 cara yaitu :
a.
Perbaikan perekonomian pedesaan
- Pembersihan pemukiman kumuh
- Perbaikan pemukiman kumuh
- Memperluas lapangan kerja
- Membuka dam melaksanakan proyek perkotaan
2.
Lokal
jangka panjang
Salah satu cara untuk menanggulangi urbanisasi yang besar adalah dengan membuat master plan(rencana induk) kota yaitu suatu rumusan tindakan-tindakan yang dapat menjaga agar sejumlah faktor-faktor yang ada di kota seperti pembangunan perumahan,lapangan kerja,taman kota,tempat rekreasi dan lain sebagainya dapat tumbuh secara bersamaan dan imbang. Master plan ini berjangka waktu yang panjang, dan setiap 5 atau 10 tahun sekali harus di revisi supaya menyesuaikan dengan keadaan.
Salah satu cara untuk menanggulangi urbanisasi yang besar adalah dengan membuat master plan(rencana induk) kota yaitu suatu rumusan tindakan-tindakan yang dapat menjaga agar sejumlah faktor-faktor yang ada di kota seperti pembangunan perumahan,lapangan kerja,taman kota,tempat rekreasi dan lain sebagainya dapat tumbuh secara bersamaan dan imbang. Master plan ini berjangka waktu yang panjang, dan setiap 5 atau 10 tahun sekali harus di revisi supaya menyesuaikan dengan keadaan.
3.
Nasional
jangka pendek
Selain cara di atas (local / sektoral) ada pula cara lain yaitu dengan cara nasional. Pemerintah dapat membuat peraturan perundang-undangan mengenail masalah migrasi.
Selain cara di atas (local / sektoral) ada pula cara lain yaitu dengan cara nasional. Pemerintah dapat membuat peraturan perundang-undangan mengenail masalah migrasi.
4.
Nasional
jangka panjang
Di samping nasional jangka pendek, dapat juga dipakai pendekatan penanganan jangka panjang yang meliputi:
Di samping nasional jangka pendek, dapat juga dipakai pendekatan penanganan jangka panjang yang meliputi:
a.
Pemencaran pembangunan kota dengan
membangun kota-kota baru.
b.
Membangun daerah dengan memusatkan
perhatian pada pengembangan kota-kota sedang dan kecil sebagai pusat
pengembangan (growth centries) wilayah yang terutama bercorak pedesaan.
Contoh : Di bangunnya Kota Satelit Bumi Serpong Damai (BSD) di Jakarta.
c.
Mengendalikan industri di kota-kota
besar, di samping mengendalikan urbanisasi, juga dapat mengendalikan
pencemaran.
PERMASALAHAN YANG DIALAMI MASYARAKAT
DESA
- Lemahnya posisi sumber daya alam
- Lemahnya posisi sumber daya manusia didalam pedesaan
- Kurangnya penguasaan teknologi yang menyebabkan masyarakat pedesaan sukar mendapatkan informasi.
- Lemahnya infrastruktur dan lemahnya aspek kelembagaan didalam pedesaan
- Sulit untuk mendapatkan pekerjaan
- Kurangnya pengetahuan sosial sehingga mudah ditipu oleh masyarakat kota
- Konflik/pertengkaran yang biasanya berkisar dari masalah sehari-hari/rumah tangga
- Kontroversi yang disebabkan dari perubahan konsep adat istiadat dan kebudayaan
- Kompetisi dan persaingan yang negatif bila menunjukan sifat iri
PERMASALAHAN YANG
DIALAMI MASYARAKAT KOTA
- Meningkatnya pencemaran sumber air permukaan
- Pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) belum optimal
- Menurunnya kualitas udara
- Dampak perubahan iklim
- Terjadinya penurunan muka air tanah
- Masih kurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)
- Pengelolaan Persampahan
- Bertambahnya jumlah penduduk
- Jalanan yang padat kendaraan
JIKA ANDA TINGGAL DI DESA APAKAH
ANDA INGIN PINDAH KE KOTA
Kalau saya tinggal di desa, saya
ingin pindah ke kota karena di kota lapangan pekerjaan lebih banyak
dibandingkan di desa. Di kota juga sarana pendidikan lebih memadai dari pada
didesa. Sarana transportasi di kota juga lebih memadai dibandingkan desa. Di
kota banyak tempat-tempat untuk mencari kebutuhan sehari-hari seperti pasar, mall
dll.
Sumber :
http://yohaneswilliam.blogspot.com/2012/11/normal-0-false-false-false-en-us-x-none.html#.VFzfbmcdRSN
http://koeeko.wordpress.com/2010/10/28/urbanisasi-dan-penaggulangannya/
Komentar
Posting Komentar