METODOLOGI PENELITIAN TUGAS 1
METODOLOGI PENELITIAN
LATAR BELAKANG
Tuntutan mobilitas yang tinggi,
terutama di perkotaan menuntut kita memiliki alat transportasi yang memadai,
nyaman dan bernilai ekonomis (dalam hal ini memiliki efisiensi bahan bakar yang
optimal). Kondisi macet di kota-kota besar di Indonesia, mendorong masyarakat
modern beralih ke opsi mobil dengan transmisi otomatis. Trend untuk mobil
tansmisi otomatis dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan,
terutama untuk mobil mewah yang sebagian besar menganut transmisi otomatis.
Jika dulu kita mengenal mobil
transmisi otomatis sebagai mobil lambat berakselerasi, boros bahan bakar dan
perawatan mahal. Sekarang bahkan beberapa seri mobil transmisi otomatis bisa
lebih cepat dan hemat bahan bakar dibanding seri transmisi manualnya. Mobil
sekelas Lamborghini saja telah meninggalkan produk terakhir transmisi manual
pada 2013. Nah apa saja jenis dari transmisi otomatis yang beredar di Indonesia
saat ini. Meski kelihatan sama-sama memiliki huruf P-R-N-D pada tuas
transmisinya, tetapi memiliki teknologi yang berbeda dan karakter yang berbeda.
- Torque Converter
Metode ini adalah yang paling
konvensional. Transmisi otomatis dengan torque converter memiliki
komponen utama berupa planetary gear unit (gir planet), hydraulic
control unit dan tentu saja torque converter. Umumnya, transmisi
otomatis versi ini menggunakan wet clutch alias kopling basah, lalu
dioperasikan oleh torque converter untuk memperbesar momen mesin. Saat
sudah mencapai putaran tertentu dan waktunya untuk pindah gigi, komputer akan
menyuruh torque converter untuk bekerja melakukan perpindahan gigi.
Komputer transmisi otomatis bisa membaca situasi berkendara dari cara kita
menginjak gas. Contohnya, saat berkendara rileks kita akan sadar kalau di rpm
3.000-an gigi sudah berpindah, namun saat berkendara agresif atau melakukan
kickdown, komputer akan memilih gigi yang lebih rendah agar tenaga yang besar
dan putaran mesin yang tinggi bisa kita dapatkan.
Kelebihan transmisi Torque
Converter:
- Relatif lebih mudah perawatan dan biaya maintenance-nya dibanding CVT dan Dual Clutch
- Memiliki efek hentakan saat kita kickdown sehingga memberi efek akselerasi lebih spontan dibanding CVT.
Kekurangan transmisi Torque
Converter:
- Tidak memiliki efek engine brake, sehingga driver yang terbiasa menggunakan transmisi manual harus beradaptasi terlebih dahulu untuk membiasakan berkendara dengan transmisi ini, tetapi dengan perkembangan teknologi yaitu penambahan mode manual, maka efek engine brake bisa dimunculkan.
- Perpindahan gigi tidak bisa sehalus CVT
- Konstruksi transmisi relatif lebih berat dari CVT
- Efisiensi bahan bakar masih di bawah jenis CVT maupun Dual Clutch, terutama jika dihadapkan pada kondisi jalan macet atau stop and go.
Contoh mobil dengan type transmisi
otomatis Torque Converter adalah; Toyota Yaris, Honda Brio, Suzuki
Ertiga, Toyota Avanza, Mazda 2, dll.
- CVT (Continously Variable Transmission)
Transmisi otomatis type CVT terkenal
akan efisiensi bahan bakar dan efek berkendara yang sangat halus dan tidak ada
evek hentakan. Driver ataupun penumpang tidak akan merasakan perpindahan rasio
gigi pada transmisi jenis CVT, karena memang CVT tidak mempunyai roda gigi sama
sekali. Hanya ada dua puley yang dihubungkan oleh sebuah sabuk, di mana puley
yang satu mendapat tenaga dari mesin sementara puley yang lain akan bekerja
memutar roda. Diameter kedua puley ini dapat membesar dan mengecil tergantung
kebutuhan pengendara. Karena tanpa roda gigi maka jumlah gear ratio di CVT bisa
dibilang tak terbatas sehingga apabila diberi fitur mode manual, produsen mobil
bisa memasukkan berapa pun jumlah gigi yang mereka mau secara virtual.
Kelebihan transmisi CVT:
- Karakter perpindahan transmisi sangat halus dan tidak akan terasa oleh driver maupun penumpang kendaraan.
- Relatif hemat bahan bakar, dikarenakan secara komputerised akan dijaga putaran mesin pada kondisi se-optimal mungkin
- Design konstuksi transmisi relatif lebih sederhana dibanding type Torque Converter.
Kekurangan transmisi CVT:
- Efek akselerasi kurang spontan dan tidak se-cekatan transmisi Torque Converter
- Efisiensi tenaga relatif lebih rendah dibanding transmisi Torque Converter, dikarenakan adanya slippage atau gesekan belt dangan puli CVT.
Contoh mobil dengan type transmisi
otomatis CVT adalah; Honda New Jazz, Mitsubishi Outlander Sport, Honda HRV,
Toyota Alphard, Suzuki Swift sport, dll.
- Kopling Ganda / Dual Clutch
Type transmisi otomatis Kopling
Ganda / Dual Clutch adalah type transmisi otomatis dengan teknologi
terbaru. Transmisi ini punya dua buah kopling yang siap beroperasi untuk
membantu mesin menggerakan roda. Sebut saja kopling A dan kopling B di
transmisi kopling ganda 6 percepatan, kopling A disiapkan untuk melayani gigi
1,3,5 dan mundur, maka kopling B dirancang untuk bekerja di gigi 2,4 dan 6.
Ketika misalnya kopling A sedang bekerja di gigi 1, kopling B sudah siap
bersama dengan gigi 2 hingga komputer memerintahkan untuk berpindah gigi.
Setelah gigi berpindah ke 2 melalui kopling B, maka kopling A sudah siap ter-engage
dengan gigi 3. Pada saat gigi 3 bekerja melalui kopling A, kopling B sudah siap
pada posisinya bersama gigi 4, dan begitu seterusnya bagaimana sistem dual
clutch ini bekerja.
Ada dua jenis penggunaan tipe
kopling di transmisi dual clutch, ada kopling basah (wet clutch)
dan kopling kering (dry clutch). Keduanya punya kebutuhan dan tujuan yang
berbeda, namun transmisi dengan kopling kering lebih simpel dan murah dibanding
kopling basah.
Kelebihan transmisi Dual Clutch:
- Karakter perpindahan gigi sangat cepat dan halus.
- Performa daya paling responsif dibanding CVT maupun Torque Converter, sehingga type transmisi ini sering dipakai oleh mobil sport.
Kekurangan transmisi Dual Clutch:
- Kontruksi sangat rumit dan bobotnya berat.
- Biaya maintenance relatif lebih mahal.
- Pada type dry clutch ada efek judder atau "ndut-ndutan" saat kondidi macet dan mudah panas, tetapi hal ini tidak dialami dengan type wet clutch.
Contoh mobil dengan type transmisi
otomatis Dual Clutch adalah; Ford Fiesta, Mitsubishi Lancer Evo X, Nissan GT-R,
Porche 911, Ferrari F430 Scuderia, Lamborghini Huracan, BMW M series, VW Golf
GTi, dll.
Komentar
Posting Komentar